Sabtu, 27 Oktober 2012

Renungan Ibadah Qurban



Hari ini Jum'at 26 Oktober 2012 bertepatan dengan 10 Dzulhijjah 1433 H umat Islam seantero dunia merayakan hari raya Idul Adha atau lebih dikenal dengan hari raya kurban. Umat Islam yang sedang menjalankan ibadah haji di tanah suci, waktu ini mereka sedang wukuf di Arafah.

Peristiwa kurban merupakan sebuah peristiwa pembelajaran sejarah dari seorang nabi Ibrahim AS dan putra tercintanya Ismail. Bagaimana perasaan nabi Ibrahim AS yang ketika itu bermimpi untuk menyembelih putra tercintanya Ismail. Mimpi itu diceritakan kepada putranya Ismail, dan apa jawab Ismail. Sebuah tutur kata dari seorang anak  yang santun dan berbakti kepada orang tua, menjawab; wahai Bapakku sekiranya itu mimpi yang benar dari Allah SWT. maka laksanakanlah. Bagaimana perasaan Nabi Ibrahim ketika mendengar jawaban tulus dan ikhlas dari putranya tersebut. Ismail putera yang diharapkan dan diinginkan sekian lama oleh Nabi Ibrahim harus dikorbankan. 

Tapi karena cintanya Ibrahim kepada Allah SWt, sang Khalik, sang Pencipta, sang Pengasih dan Penyayang lebih tinggi dari makhluk yang lainnya, maka godaan syetan tak mampu  untuk menghalangi niatnya melaksanakan perintah Allah SWT. tersebut. Alhasil penyembelihan puteranya Ismail digantikan oleh Allah SWt. dengan seekor kambing.

Itulah sekilas perjalanan dan sekaligus pembelajaran sejarah dari seorang nabi Ibrahim dan puteranya Ismail dalam mengemban amanat Allah SWT. Ada beberapa hal  yang bisa diambil pelajaran dan hikmahnya oleh kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW. yang dapat menjadi sandaran bagi kehidupan kita dalam melaksanakan aktivitas keseharian.
  1. Cintanya manusia kepada Allah SWT. harus lebih tinggi daripada cinta kita kepada makhluk lainnya. Kalau cinta kita kepada Allah SWT. melebihi segalanya, maka kita akan menjadi manusia yang di cintai oleh Allah SWT. Kalau kita sudah dicintai oleh Allah SWT. apa yang dikehendaki oleh kita akan terkabulkan.
  2. Pengabdian seorang anak terhadap orang tua tidak terlepas dari pendidikan dan ajaran serta tauladan orang tuanya. Baik buruknya anak banyak dipengaruhi oleh perilaku dan  kondisi lingkungan orang tuanya. Sehingga kita banyak menyalahkan anak, padahal perilaku mereka, anak-anak kita tidak mendapatkan sentuhan kasih sayang yang tulus dari kita sebagai orang tuanya. Untuk itulah kita sebagai orang tua wajib hukumnya untuk  mendidik anak-anak kita dengan iman, kasih sayang dan tauladan yang baik.
  3. Dalam kehidupan ini di mata Allah semua makhluk sama, tidak membedakan orang yang kaya dan miskin, orang berpangkat dan tidak berpangkat, orang punya status, kedudukan atau apapun semuanya sama. Tapi ada satu yang membedakan antara makhluk di hadapan Allah SWT. adalah "Ketaqwaannya" 
Itulah sekelimut cerita dari sejarah pembelajaran Nabi Ibrahim AS dan puteranya Ismail dalam peristiwa kurban, mudah-mudahan ada himahnya bagi kita. Amin  .... 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar