Kamis, 27 Desember 2012

Memaknai Tahun Baru 2013

Tinggal beberapa hari lagi tahun 2012 akan segera meninggalkan kita, tak terasa waktu satu tahun telah berlalu. Banyak suka dan suka silih berganti menghiasi perjalanan waktu tahun 2012. Kadang waktu suka dan tidak sedikit waktu duka yang dialami. Itulah panorama hidup dan kehidupan manusia saling isi mengisi menghiasi hidup dan kehidupan. Tinggal bagaimana kita dapat menyikapi dan mengartikan hidup dan kehidupan  kita dalam satu tahun berjalan.

Perjalanan waktu terus berjalan seiring dengan laju jaman kehidupan. Pola hidup manusia akan selalu berubah seiring dengan pola hidup yang dilakukannya. Tuntutan jaman kadang menghendaki kita untuk berbuat dan berperilaku, namun kadang kita tak bisa secara langsung untuk megikutinya, kita perlu proses pembelajaran, mungkin itulah yang disebut dengan dinamika kehidupan. Tahun 2013 seolah memperpanjang usia kita, namun sebenarnya justru mengurangi umur kita. Karena usia seseorang sudah ditentukan atau ditakdirkan oleh Yang Maha Kuasa. Jadi pada dasarnya setiap tahun usia manusia selalu berkurang. 

Yang harus kita maknai dalam pergantian tahun adalah bagaimana kita dapat melanjutkan kehidupan dengan penuh warna kearifan dengan penuh keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Hidup di dunia ini adalah sebuah perjuangan dan pengorbanan dengan berbuat kebaikan amal sholeh untuk meraih kehidupan yang lebih baik di akherat kelak. Bagaimana kita sebagai manusia harus mampu menjalankan aktivitas hidup dan kehidupan ini dengan penuh penghambaan dan penjiwaan kita kepada Sang Khalik. Kita harus mampu menjadikan dunia ini sebagai ladang amal yang akan kita petik hasilnya nanti di akherat. Kita maknai tahun baru dengan semangat baru untuk merubah perilaku kita kearah yang lebih baik. Kita susun skenario hidup dan kehidupan kita menjelang satu tahun ke depan dengan optimistis dan realistis dengan sandaran keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.  Insya Allah jalan yang akan kita lalui akan selamat dengan perlindungan Allah SWT.

Banyak manusia yang lalai tanpa ingat kepada Sang Pencipta, seolah kehidupan ini abadi dan selamanya. Apapun yang dilakukan tanpa memandang hukum Allah, semuanya jadi halal, semuanya serba gampang dengan berbagai cara dilakuakan asal tujuan tercapai, sekalipun itu melanggar perintah Allah dan Rasul-Nya. Naudzubillahi Min dzalik. Padahal Allah SWT jelas memberikan gambaran dan peringatan kepada semua umat manusia dalam  Quran Surat Al-Asr ayat 1 - 3 sebagai berikut:
  1. Demi Masa
  2. Sungguh, manusia berada dalam kerugian
  3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk  kebenaran, dan saling menasihati untuk kesabaran (QS. Al-Asr 1-3)
 Dalam ayat tersebut jelas, Allah SWT memberikan panduan dan peringatan kepada umat manusia, bahwa pada dasarnya manusia itu dalam keadaan merugi. Tapi Allah SWT. masih memberikan jalan keluar agar manusia tidak dalam keadaan merugi, yaitu bila manusia itu beriman, mengerjakan amal shaleh, serta mau dinasihati dan menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.  
Itulah yang harus menjadi pijakan kita dalam memulai aktivitas hidup dan kehidupan kita dengan  penuh keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Insya Allah jalan yang akan kita lalui mendapat Ridho dan kasih sayang-Nya. Mudah-mudahan tahun yang telah kita lewati mendapat keberkahan, dan tahun 2013 yang akan kita lalui mendapat taufiq dan hidayah serta  bimbingan-Nya .  Amin ....... 




»»  READMORE...

Kamis, 15 November 2012

Memaknai Tahun Baru Hijriyah

Setiap tanggal 1 Muharram umat Islam merayakan dan memperingatinya sebagai tahun baru Hijriyah. Tahun 2012 ini tahun baru Hijriyah 1 Muharram 1434 H bertepatan dengan tanggal 15 November 2012. Umat Islam dengan segala upaya dan cara mengisi tahun baru Islam dengan berbagai kegiatan dan aktivitas keagamaan, mulai dari ceramah agama sampai dengan diskusi dan presentasi serta kajian buku. Kegiatan diupayakan dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. 

Memang sangat beda dalam memaknai  tahun baru Hijriyah dengan tahun baru Masehi, seolah tahun baru Hijriyah biasa-biasa saja, seolah terlupakan dan terpinggirkan hanya milik orang tertentu saja. Berbeda dengan tahun baru Masehi seolah semua orang terlibat dan ikut serta mulai dari persiapan sampai ke tahap pelaksanaan. Padahal di Indonesia Islam adalah agama yang mayoritas tapi mengapa banyak umatnya yang tidak memahami tentang tahun baru Hijriyah? Sangat ironi mungkin. Seharusnya sebagai umat muslim yang mayoritas kita dapat mengisi kegiatan tahun baru Hijriyah dengan berbagai macam kegiatan yang intinya untuk dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. dan sekaligus dapat mengambil suri tauladan dari perjuangan baginda Rasulullah SAW.

Berdasarkan Wikipedia Bahasa Indonesia, sejarah penentuan tahun Hijriyah:
Setelah wafatnya Nabi Muhammad, diusulkan kapan dimulainya Tahun 1 Kalender Islam. Ada yang mengusulkan adalah tahun kelahiran Muhammad sebagai awal patokan penanggalan Islam. Ada yang mengusulkan pula awal patokan penanggalan Islam adalah tahun wafatnya Nabi Muhammad.
Akhirnya, pada tahun 638 M (17 H), khalifah Umar bin Khatab menetapkan awal patokan penanggalan Islam adalah tahun dimana hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah. Penentuan awal patokan ini dilakukan setelah menghilangkan seluruh bulan-bulan tambahan (interkalasi) dalam periode 9 tahun. Tanggal 1 Muharam Tahun 1 Hijriah bertepatan dengan tanggal 16 Juli 622, dan tanggal ini bukan berarti tanggal hijrahnya Nabi Muhammad. Peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad terjadi bulan September 622. Dokumen tertua yang menggunakan sistem Kalender Hijriah adalah papirus di Mesir pada tahun 22 H, PERF 558.


Dalam peristiwa hijrah ini Nabi bertolak dari Mekah menuju Madinah pada hari Kamis terakhir dari bulan Safar, dan keluar dari tempat persembunyiannya di Gua Tsur pada awal bulan Rabiul Awal, tepatnya pada hari Senin tanggal 13 September 622. Hanya saja,  Umar bin Khatab beserta sahabat-sahabatnya menginginkan bulan Muharram sebagai awal tahun hijriah. Bulan Muharram disebutkan oleh nabi sebagai bulan Allah, sebagaimana sabdanya:
“Sebaik-baik puasa selain dari puasa Ramadhan adalah puasa di Bulan Allah, yaitu bulan Muharram”. ( Hadist ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahihya).

Itulah sekelumit cerita dan tutur kata tentang tahun baru Hijriyah yang mungkin dapat diambil hikmah dan intisarinya dari kegiatan  tersebut.

  1. Tahun baru Hijriyah ditetapkan pada awal bulan Muharram pada masa khalifah Umar bin Khatab,  karena Muharram merupakan bulan yang istimewa setelah bulan Ramadhan. Banyak peristiwa sejarah besar Kenabian dan Kerasulan terjadi di bulan Muharram. Maka kita patut melakukan kegiatan yang positif di bulan Muharram seperti berpuasa dan yang lainnya.
  2. Tahun baru Hijriyah di gambarkan sebagai peristiwa hijrahnya nabi Muhammad SAW. dari  Mekah ke Madinah. Hijrah berarti digambarkan pergi atau ke luar dari sesuatu yang jelek kepada kebenaran. Peristiwa hijrah harus dimaknai hijrahnya kita sebagai umat  dari kemungkaran menuju mardhotillah, menuju ke jalan yang di ridhoi oleh Allah SWT.
  3. Peristiwa hijrah mempertemukan dua kaum pendatang (Muhajirin) dan kaum penolong (Anshor) yang dapat saling menerima dan menghormati sesama saudara muslim dalam membangun peradaban dan keagungan serta kejayaan Islam. Persitiwa ini mengilhami kepada kita sebagai umat muslim untuk bersatu dan saling membantu dan menolong dalam kebajikan dan ketaqwaaan. Insya Allah Islam akan maju dan maju jika umatnya bersatu dan bersatu tanpa memandang perbedaan. 
Di akhir cerita ini kita kutip firman Allah dalam quran surat Al-Asr ayat 1 - 3, "Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang  yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran, dan saling menasihati untuk kesabaran".

 

»»  READMORE...

Senin, 29 Oktober 2012

Makna Sumpah Pemuda

Kemarian bangsa Indonesia Memperingati hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2012. Sebagai tonggak sejarah terbentuknya persatuan dan kesatuan dari berbagai suku bangsa yang ada di wilayah nusantara ini, seperti Jong Ambon, Jong Jawa, Jong Sumatra, dsb melebur diri menjadi satu kekuatan bangsa Indonesia.

Perjuangan tokoh-tokoh muda Indonesia pada saat itu ingin mewujudkan terbentuknya identitas atau fondasi yang digaungkan dalam tiga ikrar dalam satu wujud Indonesia, satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa, yaitu Indonesia. Dengan gaung sumpah pemuda ini, perjuangan  bangsa Indonesia tidak terkotak-kotak, tidak bercerai berai, namun satu dalam wadah Indonesia, untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Alhasil 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, Indonesia merdeka, Indonesia terbebas dari belenggu penjajah. Bangsa dan rakyat Indonesia patut mengucap syukur ke hadirat yang Maha Kuasa atas kemerdekaan bangsa ini. Perjuangan para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan bangsa ini, patut kita teruskan dan kembangkan dalam mengisi lembaran kehidupan

Sekarang patut kita sayangkan, banyak sekali terjadi tawuran antar kelompok masyarakat, antara desa dengan desa, antara kampung dengan kampung, bahkan antar pelajar dan mahasiswa. Kejadian ini sungguh aneh tapi nyata, tujuan apa yang hendak mereka dicapai.  Apa yang ingin mereka harapkan? 

Wahai para generasi muda, singsingkan lengan bajumu untuk membangun negeri ini, perkuat persatuan dan kesatuan dalam membangun dan memajukan bangsa ini. Satukan niat kita dalam satu tekad untuk bersatu dan bersatu, dan jauhkan pertengkaran, percekcokan serta perselisihan. Insya Allah negeri ini akan menjadi negara yang maju, tentram dan damai serta sejahtera di bawah lindungan Allah SW. Amin  ......
semoga .......................
»»  READMORE...

Sabtu, 27 Oktober 2012

Introspeksi Diri

Dalam kehidupan sehari-hari kita seringkali dihadapkan pada dua pilihan, apakah memilih yang baik atau benar,  ataukah harus memilih yang jelek atau tidak baik dalam pilihan kehidupan. Seringkali hal yang kecil membuat diri kita menjadi terlena oleh pilihan yang salah atau tidak baik. Nurani kadang terpinggirkan oleh perasaan yang begitu menggebu untuk mendapatkan sesuatu, yang kadang sesuatu yang kiita harapkan tidak sesuai dengan pilihan nurani kita.

Qolbu atau hati kita harus mampu  menjadi penuntun atau petunjuk dalam menentukan suatu pilihan  dalam aktivitas kehidupan. Yang menjadi pertanyaan, hati yang seperti apa dan yang bagaimana, hati yang dapat menjadi penuntun atau petunjuk bagi langkah kehidupan kita. Kalau kita mengkaji Al-quranil Karim, maka jawabannya adalah; hati yang selalu berdzikir kepada Allah SWT, pemilik dan penguasa langit dan bumi serta segala isinya, adalah jawabannya.

Allah SWT. menjamin  manusia yang hatinya selalu ingat dan berdzikir akan dapat mengintrospeksi dirinya dalam setiap langkah kehidupannya. Sesuaikah langkah yang ditempuh, salahkah jalan yang dilalui atau tidak, hatinya selalu di tuntun dan mendapat petunjuk atau hidayah. Mari biasakan dalam diri kita untuk selalu dan selalu ingat kapada Allah SWT. agar langkah kehidupan kita selalu mendapat bimbingan, petunjuk dan hidayah dari-Nya. Sebagaimana firman-Nya; "Dengan  ingat kepada Allah, hati akam menjadi tenteram/damai". Semoga ........
»»  READMORE...

Renungan Ibadah Qurban


»»  READMORE...

Sabtu, 06 Oktober 2012

Memulai Sesuatu yang Baru

Hari ini Sabtu tanggal 6 Oktober 2012, jam 14.50 saya mengawali sebuah langkah yang tidak biasa dilakukan, yaitu menulis sesuatu di blog saya. Ku coba apa yang ada dalam benak ingatan akan ku tulis dengan penuh harap semoga apa yang ku tulis dapat menjadi sesuatu yang bermakna bagi diri saya pribadi maupun bagi pembaca.
Memulai sesuatu yang baru akan terasa malas, enggan, malu, dan sebagainya, tapi itu semua merupakan tantangan atau hambatan yang harus disingkirkan, dihilangkan dalam benak pikiran setiap insan. Pada dasarnya setiap insan sama diberi kekuatan dan daya dari yang Maha Kuasa, tapi kadang tidak setiap insan mampu untuk menjabarkannya, mampu tuk mewujudkannya. Alhasil setiap keberhasilan atau kegagalan disebabkan oleh kemauan atau kehendak yang terealisasi atau tidak terwujudkan oleh diri kita, bukan oleh orang lain. Dengan kata lain keberhasilan banyak ditentukan oleh kekuatan dan ikhtiar kita serta do'a.
Kadang kita apriori atau tidak peduli terhadap keberhasilan seseorang atau bahkan kita mencibirnya, bukan sebaliknya kita mencari tahu pengalaman apa dan bagaimana ia dapat berhasil seperti itu. Hal kecil yang kita lakukan tapi bermanfaat akan lebih berharga dan bermanfaat dari sesuatu yang besar tapi tak memiliki makna dan guna. 
Bagi saya menulis sedikit demi sedikit dari sesuatu yang kecil akan lebih bermakna dari pada kita hanya diam dan jadi penonton saja. Tidak ada orang langsung menjadi besar  tapi segalanya dimulai dari yang kecil kemudian dikenal dan akhirnya besar menjadi terkenal. Ketekunan dan keuletan tanpa lelah dan letih merupakan kata kunci untuk memulai sesuatu yang bermakna dan bermanfaat. Dari yang tidak mengerti menjadi mengerti, dari yang tidak tahu menjadi tahu merupakan sesuatu yang harus menjadi pembelajaran buat kita. Tak ada manusia yang langsung tahu dan mengerti, semuanya harus melalui proses yang disebut dengan pembelajaran.
Marilah kita memulai dari diri kita, tidak ada kata terlambat dalam menuntut ilmu selama hayat masih dikandung badan. Tidak ada yang tidak bisa, yang ada hanyalah sebuah kemalasan untuk belajar. Semua nasihat, motivasi dan ajakan dalam kebaikan tidak akan banyak memberi perubahan dalam diri kita, karena semuanya terletak pada hati kita, kalbu kita.
Selamat belajar, selamat memulai untuk menulis dalam blog berikutnya ........ 
    






»»  READMORE...